Minggu, 28 Februari 2016

Sabtu Sore di Kedai Pojok Adhyaksa

Kedai Pojok Adhyaksa
Bersama Teman-Teman Komunitas Anging Mammiri
dok. Nur Terbit

Akhir pekan adalah saat terbaik untuk beristirahat dari segala aktifitas yang menguras tenaga, jiwa, dan juga pikiran. Tak hanya itu saja, akhir pekan juga merupakan waktu yang tepat untuk me-refresh sekaligus memonitor kembali kesehatan jiwa dan raga kita. Saat yang tepat untuk menyelesaikan pekerjaan rumah yang masih menumpuk, mengganti waktu yang tersita untuk berkumpul bersama keluarga, olahraga pagi bersama keluarga, sesekali mengisinya dengan berlibur ke tempat wisata impian, atau mengadakan gathering bersama komunitas.
 
Banyak cara untuk menghabiskan akhir pekan dan itu tergantung anda mau milih yang mana. Semua kembali pada kesukaan dan mood anda masing-masing, serta kesepakatan bersama bagi yang udah berkeluarga. Setuju nggak! Pasti setuju donk. (duh... maksa banged ya)
 
Ngomongin akhir pekan, aku punya cerita menarik atau kerennya di sebut “pengalaman”. Kejadiannya kurang lebih sebulan yang lalu dengan lokasinya ala-ala anak muda jaman sekarang. Ya... tempatnya di sebuah cafe kecil atau tepatnya disebut sebuah kedai kopi. Uniknya, kedai ini berada disudut atau dipojok sebuah kompleks perumahan dan untuk menemukannya membutuhkan sedikit kejelian, karena jika lengah sedikit maka anda akan mendapat kerjaan baru, yakni bakalan muter-muter terus di kompleks itu. Benar-benar unik kan!

Gak percaya! Tanya saja Bang Nur Terbit dan pak Hariyanto Wijoyo. Kebetulan keduanya baru pertama kali ke sana dan langsung dibuat muter-muter beberapa kali. Oh iya, nama tempatnya adalah KEDAI POJOK ADHYAKSA.

So... ada apa di Kedai Pojok Adhyaksa? Pasti pada pengen tahu kan! Lokasinya saja sudah unik, belum lagi ditambah dengan pengunjungnya yang selalu ramai setiap harinya. Mau tahu, yuk simak ceritanya di bawah ini! 

Seperti yang dipikirkan kebanyakan orang-orang kota bahwa hari sabtu atau akhir pekan selalu menarik untuk di tunggu. Begitu pula dengan diriku yang sampai saat ini masih berstatus mahasiswa. Yah... apalagi yang ditunggu kalau bukan untuk refreshing dikit atau siap-siap mencuci pakaian yang sudah menumpuk. 

Namun entah kenapa, hari itu atau tepatnya siang hari rasanya sedikit berbeda dengan akhir pekan sebelumnya. Aku sendiri tidak tahu alias bingung dengan apa yang sedang terjadi, bahkan sempat pula bertanya-tanya dalam hati : “Ada apakah gerangan, inikah yang dinamakan galau?”. Entahlah! Aku tak tahu, karena aku juga bukan anak alay.

Ditengah kebingungan tersebut, tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang terlupakan dan rasa-rasanya akan berlangsung pada hari itu juga, tepatnya dimulai dari siang dan berakhir sore hari. Lalu, aku pun mencoba mengingat-ingatnya dengan berbagai cara, termasuk mengecek smartphone dan media sosial yang aku miliki. Di media sosial pencarian aku mulai dari facebook, karena media ini merupakan media yang paling sering aku gunakan hampir tiap hari. Sasaran yang aku tuju seperti pesan masuk, komunitas dan juga group-group menulis yang aku ikuti.

Dan benar saja, apa yang aku lupa serta cari sedang nangkring di facebook Komunitas Blogger Makassar (Anggingmammiri.org). Tepatnya dalam sebuah banner yang berisi info tentang acara kumpul-kumpul alias Gathering Awal Tahun Komunitas Blogger Anging Mammiri. Dimana acaranya sendiri akan berlangsung pada hari Sabtu, 23 Januari 2016 pukul 14.00 Wita, dengan pematerinya adalah Daeng Ipul dan kak Mugniar.

Tanpa berpikir dua kali dan karena sudah terlambat juga, aku langsung ganti pakaian dan menuju lokasi acara gathering. Apalagi hari itu sedikit dilanda bosan dan mungkin juga galau karena tiap hari dihadapkan dengan hal yang sama di rumah. Belum lagi ditambah dengan skripsi yang tak kunjung selesai karena data yang dibutuhkan selalu saja kurang dan agak susah dicari. 

Singkat cerita, akhirnya aku sampai juga di lokasi gathering meski sedikit terlambat, tentunya karena lupa dan juga setelah bermacet-macet ria dahulu. Segera saja aku parkir motor yang aku bawa kemudian bergegas menuju tempat khusus yang telah disediakan untuk peserta acara “Gathering Komunitas Blogger Anging Mammiri”.

Komunitas Angingmammiri
Via Facebook Komunitas Anging Mammiri


Mengapa Harus Nge-Blog? (Mugniar.com)

Karena sudah lumayan terlambat, maka aku langsung saja ikut nimbrung dan lesehan bareng teman-teman lainnya yang sudah datang lebih dahulu. Beberapa di antaranya, seperti pak Hariyanto Wijoyo (hariyantowijoyo.blogspot.com) yang untuk pertama kalinya bertatap muka langsung, bang Nur Terbit (nurterbit.com), Kak Ancu, Ketua Angingmammiri periode sebelumnya (maaf lupa namanya), dan masih banyak lagi yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu.

Oh iya, saat itu yang membawakan materi pertama adalah seorang wanita dan teman-teman memanggilnya “Kak Mugniar”. Seorang wanita yang dulunya di cibir oleh orang-orang yang menurutku iri padanya karena punya keahlian khusus yakni MENULIS. Tak hanya itu saja, karena ia juga memutuskan untuk menjadi seorang ibu rumah tangga full. Padahal wanita lain diluar sana begitu bersemangat mengejar impian mereka untuk menjadi wanita karir.

Siapa sangka, keputusannya yang sudah bulat itu ternyata membuahkan hasil juga. Lewat menulis atau tepatnya ngeblog, ia juga bisa memperoleh penghasilan yang lumayan meski gak sebanyak penghasilan wanita karir. Karena keahliannya itu juga, telah lahir beberapa buku bahkan mulai banyak di kenal banyak orang banyak. Undangan untuk tampil di media seperti televisi lokal dan radio pun kerap datang menghampirinya.

Kini, ia tampil dihadapan kami dengan membawakan tema “Why Blogging?” Ya... Mengapa Harus Ngeblog? Kira-kira begitulah kalau di artikan dalam bahasa Indonesia. Berawal dari pertanyaan sederhana tersebut, beberapa alasan sekaligus manfaat dari menulis atau ngeblog pun muncul. Dan menurut Kak Mugniar, kurang lebih ada sekitar 17 manfaat yang di dapatkan dari ngeblog, namun yang bisa aku tuliskan di sini hanya sebagian saja. 
  1. Bagian dari catatan pribadi yang nantinya bisa diceritakan kepada anak dan juga cucu kelak.
  2. Sebagai bagian dari terapi
  3. Menyalurkan hobi dan ide-ide yang berkeliaran dalam kepala
  4. Sarana untuk melatih kemampuan menulis
  5. Mendapatkan banyak teman baru
  6. Sarana untuk menebar hal positif dan kebaikan
  7. Ketika tulisan sudah banyak, bisa dijadikan sebagai bahan untuk menulis buku
  8. Media untuk mempromosikan diri, berbagi keunikan kota kelahiran, dan juga produk unggulan lainnya
  9. Menjadi salah satu sarana untuk me-refresh diri
  10. Menambahkan pundi-pundi keuangan atau salah satu pintu rejeki
  11. Sarana menambah wawasan dan mengembangkan pengetahuna yang di miliki
  12. Bisa ikut pelatihan gratis bahkan kadang dibayar pula
  13. Sarana untuk mengembangkan jaringan atau networking
  14. Mengikat ilmu yang didapatkan dan di miliki, baik lewat orang lain maupun bahan bacaan  
Masa Depan Blogging (Daenggassing.com)

Via Facebook Daeng Ipul
Usai materi permata dari Kak Mugniar, materi pun di lanjut ke sesi kedua. Kali ini yang akan membawakan materi adalah seorang lelaki, dimana ia juga begitu berani mengambil sebuah keputusan untuk resign dari perusahaan tempat ia mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Menariknya setelah resign, ia malah memilih untuk menjadi seorang full time blogger, tepatnya di mulai sejak tahun 2012.

Namun siapa sangka, keputusannya untuk menjadi seorang full time blogger tersebut berhasil mendatangkan pundi-pundi rupiah juga. Ya, kini tawaran pekerjaan yang ia terima tidak jauh-jauh dari dunia menulis atau blogging. Bahkan berkat menjadi seorang full time blogger, ia akhirnya bisa mengunjungi beberapa daerah di Indonesia, seperti Lombok, Yogyakarta, Papua Nugini, dan daerah-daerah yang ada di pulau Sumatra.

Sebagai pemateri kedua, Daeng Ipul membawakan tema “Masa Depan Blogging”. Ia mengangkat tema tersebut mengingat dunia blogging khususnya di Makassar dan pada umumnya di Indonesia Bagian Timur belum begitu populer. Beda dengan wilayah Indonesia Bagian Barat dan khususnya pula Jawa yang memiliki banyak blogger dan banyak di antara mereka yang menjadikan blog sebagai salah satu sumber penghasilan. Hal terbukti dengan banyaknya tawaran untuk para blogger, baik itu berupa job review, kerja sama, dan masih banyak lagi.

Lalu bagaimana dengan masa depan dunia blogging khususnya di Makassar? Menurut Daeng Ipul, khusus di Makasssar peluang untuk menjadikan blog sebagai salah satu sumber penghasilan sangat besar dan begitu cerah. Utamanya bagi pemilik blog yang memiliki kekhususan atau nice tertentu, seperti techno blog, traveler, food blogger, blogger fashion, dan nice tertentu lainnya.

Namun sayang seribu sayang, di Makassar belum ada blogger yang punya spesifikasi khusus seperti itu. Padahal jika melihat fenomena yang ada, peluang untuk blogger yang memiliki nice tertentu sangat-sangat terbuka lebar, begitu pula dengan penghasilan tambahan nantinya. Ah... aku jadi semakin tertarik dengan dunia yang satu ini.

Sebelum sesi kedua mengenai “Masa Depan Dunia Blogging” berakhir, Daeng Ipul sempat memberikan pesan sekaligus penyemangat buat seluruh peserta yang hadir. Isinya kurang lebih seperti ini :
Jangan pernah berpikir untuk memulai ngeblog karena berharap untuk mendapatkan uang, tapi mulailah ngeblog karena datang dari hati, ngeblog itu menyenangkan dan membawa manfaat

Daeng ipul mengatakan demikian karena ketika niat ngeblog itu hanya semata untuk mendapatkan uang, maka suatu saat nanti blog yang anda bangun akan berhenti di jalan bahkan bisa-bisa anda stress sendiri gara-gara rejeki lewat ngeblog tidak menghampiri anda.

Percayalah, bahwa blogger-blogger yang sekarang ini kalian lihat keren, ketiban banyak job, menghasilkan banyak pundi-pundi rupiah bahkan dollar dan bisa eksis terus karena mereka ngeblog bukan karena uang. Mereka ngeblog karena senang, suka, semata untuk berbagi, dan membiarkan tulisan di blog itu menemukan jalannya sendiri.
Makassar, 28 Februari 2016

16 komentar:

  1. Komunitas Blogger Anging Mamiri, wah kok aku baru dengar, kudet ya.
    Gathering blogger selalu mendapat ilmu abru ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komunitasnya udah lama adanya dan sekarang usianya sudah masuk 9 tahun.

      Iya, kumpul-kumpul bareng teman-teman blogger selalu menghadirkan ilmu baru.

      Hapus
  2. Wah beberapa blogger Makasar kayak Daeng Ipul dan Bimo pernah ketemu. Nah, kalau Mbak Mugniar belum, nih. Salam dari Bandung, ya. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak juga ya yang kenal Daeng Ipul. Hhhmmm... Suatu saat nanti pasti bakal ketemu sama Kak Mugniar.

      Salam balik juga dari Blogger Makassar.

      Hapus
    2. wah wah kak efi salam juga yah kak, semangat ngeblog

      Hapus
    3. Nongol juga dah orangnya.

      Hapus
  3. meskipun telat sebulan..tapi tulisannya masih tetap fresh dan uptodate...
    keep happy blogging always...salam dari makassar-banjarbaru :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... Makasih pak Hariyanto untuk apresiasinya.

      Hapus
  4. blogger di Makassar banyak juga ya, beberapa orang aja yang aku kenal sih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lumayan banyak, ada sekitar 1000 an orang.

      Hapus
  5. Kereenn.. Kendari lebih ujung lagi, lebih sedikit lagi bloggernya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nanti juga bakalan banyak kok. Tenang... Saya kan orang Wakatobi yang 8 tahun beraktivitas di Makassar.

      Hapus
  6. Balasan
    1. Kebetulan Bang Nur Terbit lagi menghabiskan liburan di kampung halaman usai umroh

      Hapus
  7. setuju bangett aama point point knapa kita kudu menulis mas arif, sedikit banyak,...sejarah hidup bakal kita ciptakan sendiri lewat tulisan
    wah aku baru tau kak mugniar ini orang makassar kah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk, kita buat sejarah tentang diri masing-masing.

      Iya, Kak Mugniar aslinya dari Makassar.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...