Kamis, 12 November 2015

Perbedaan Memimpin Ala Boss dan Leader

Ilustrasi
Menjadi seorang pemimpin itu ternyata susah-susah gampang yah.

Emang susahnya dimana. Kalau menurut pribadi saya, susahnya itu ketika seoarang individu belum pernah menjadi seorang pemimpin, lalu tiba-tiba ditunjuk untuk memimpin sebuah perusahaan, orang banyak, dan lain sebagainya.

Terus... gampangnya dimana. Mau tahu gak, kenapa menjadi pemimpin itu terkadang gampang? Berikut menurut pandangan pribadi saya, dimana sebulan terakhir aku merasakannya secara langsung.

Ketika seseorang yang belum pernah memimpin orang banyak diberikan kesempatan untuk menjadi seorang pemimpin, ada dua hal sekaligus pertanyaan yang muncul di benak banyak orang, yakni apakah orang tersebut mampu menjalankan amanat yang diberikan atau tidak? Tentu jawaban yang ditunggu akan datang dengan sendirinya setelah yang bersangkutan membuktikan bahwa kesempatan dan amanat yang dibebankan kepadanya mampu dilaksanakan.

Nah... ngomongin masalah kepemimpinan, ada dua cara dalam menunjukkan jiwa kepemimpinan kepada bawahan yang aku temukan ketika mulai terjun ke dunia kerja. Dimana hal ini mulai aku amati dan pelajari sejak tiga tahun yang lalu, atau tepatnya ketika mulai mencoba bekerja sambil kuliah. Dua cara yang aku maksud, yakni memimpin ala boss dan ala leader.

Kedua cara tersebut, bagi yang telah lama malang melintang di dunia kerja pasti sering menemukannya. Sebagai bawahan pasti ada yang pro dan juga kontra dengan kedua cara memimpin yang aku simpulkan. Betul gak!

Namun pada kesempatan kali ini bukan itu yang akan aku bahas karena hal itu tergantung dari pribadi masing-masing dalam menyikapinya. Kali ini yang akan aku ulas adalah sisi dari kedua cara memimpin tersebut, yang secara kebetulan beberapa hari lalu apa yang aku simpulkan hampir seluruhnya diwakili oleh gambarkan yang dibagikan oleh seorang teman Facebook, atau tepatnya seorang nona cantik lewat statusnya. Dimana gambar-gambar itu dapatkan dari Fanpage YukBisnis.

Mau tahu seperti apa gambar lengkapnya? Berikut aku lampirkan dibawah ini. Semoga bisa membawa manfaat!

Beberapa gambar di atas sudah coba aku terapkan dilokasi kerja saat ini, meski lebih dominan yang aku terapkan adalah belajar menjadi pemimpin ala leader. Kalau teman-teman dilapangan atau tempat kerja, lingkungan keluarganya, dan sebagainya  menerapkan yang mana.

Makassar, 13 November 2015

18 komentar:

  1. Balasan
    1. Terima kasih untuk apresiasianya Mbak Tira Soekardi.

      Hapus
  2. aku lebih suka ala leader aja, drpd ala bos..kalau ala bos, menurutq, suka sak enak udele dewe *lalu inget si bos dulu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pasti bosnya dulu suka marah-marah nih, makanya lebih milih cara memimpin ala leader.

      Hapus
  3. Sebelum memimpin ada baiknya dulu belajar menjadi orang yang dipimpin. Dari situ kita bisa mengetahui seberapa pengaruh kata2 dan tindakan pimpinan terhadap anak buahnya. Kita juga bisa belajar style of leadership.
    Belajar memim[in dari hal2 kecil dan sederhana. Direct myself. Nah itu.
    Saya juga dlu gak berani mengarahkan orang. Saya cupu dan pendiam. tetapi saya belajar banyak hal dari rekan2 organisasi di kampus :)
    Thanks for this post :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, harus belajar dari para pemimpin dan leadership sebelum terjun ke dunia ke pemimpinan.

      Hapus
  4. Pas masih kerja dulu, saya merasakan kepemimpinan bos dan leader dan memang terasa sekali dampaknya ke staff, kalo sama bos, saya gak ada sayang2nya yg penting kerjaan beres, tp kalo sama leader merasa lebih dihargai dan saya pun merasa lebih nyaman bekerja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah... itu yang paling penting dan buat bawahan jadi nyaman. Hasil kerjaan dihargai sama atasan.

      Hapus
  5. Perumpamaan boss nya itu pingin digiles banget y mas arif di komiknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... sepertinya begitu Mbak Gustyanita.

      Hapus
  6. Wah itu saya banget...mas Timur. saya pegawainya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus bisa sabar mas kalau jadi pegawai pemimpin yang cara memimpinnya ala bos. Hehehe...

      Aku sendiri sudah mengalaminya.

      Hapus
  7. Woooh kalo yang gue liat kerja di kantoran itu atasannya pada mirip 'bos' daripada 'leader'... -__-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya udah, dihadapi saja Mbak kalau kenyataannya seperti itu. Yang penting kerjanya ikhlas, saya yakin model apa pun yang dipakai atasan dalam memimpin kalau kerja ikhlas pasti bakalan nyaman-nyaman aja.

      Hapus
  8. bener banget. jangan memposisikan diri jadi bos. tetapi cobalah menjadi leader di keluarga maupun di tempat kerja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju bangad. Dengan menjadi leader, baik bawahan atau keluarga akan menjadi nyaman dan tentu saja keakraban akan semakin kuat juga.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...