Jumat, 11 September 2015

Kisah Calon Manager Yang Angkuh

Calon Manager

Hidup itu penuh misteri. Bahkan tak ada yang bisa menebak apa yang akan terjadi hari ini, besok, lusa, dan selanjutnya. Yang bisa kita lakukan hanyalah menjalaninya dan berusaha untuk tidak menyia-nyiakannya meskipun hanya sedetik saja. Bisa saja hari ini kita enak-enak dan sombong karena berada di atas, tapi esok harinya tiba-tiba kita berada di bawah. Contohnya seperti cerita singkat di bawah ini.
 
*  *  *

Suatu pagi, terlihat seorang wanita dengan penampilan menarik berusia 40 tahun membawa anaknya memasuki area perkantoran sebuah perusahaan terkenal. Karena masih sepi, mereka pun duduk di taman samping gedung untuk sarapan sambil menikmati pemandangan di sekitar yang hijau dan asri.

Selesai makan, wanita tersebut membuang sembarangan tisu yang telah ia pakai. Tidak jauh dari situ, ada seorang kakek tua berpakaian sederhana memegang gunting untuk memotong ranting. Si kakek itu menghampiri kemudian memungut tisu tersebut dan membuangnya ke tempat sampah. Namun tak berapa lama kemudian, wanita tersebut kembali membuang tisu lagi tanpa rasa sungkan. Si kakek pun kembali melakukan hal yang sama seperti sebelumnya, yakni dengan sabar memungut sampah tersebut kemudian membuangnya ke tempat sampah.
 
Beberapa menit kemudian, sambil menunjuk ke arah sang kakek, si wanita itu lantang berkata ke anaknya,”Nak, kamu lihat kan, jika tidak sekolah dengan benar, nanti masa depan kamu cuma seperti kakek itu, kerjanya hanya mungutin dan buang sampah! Kotor, kasar, dan rendah seperti dia, Jelas, ya?”

Mendengar hal itu, si kakek meletakkan gunting yang dipegangnya kemudian menyapa wanita tersebut, “Permisi, ini taman pribadi, bagaimana anda bisa masuk ke sini ?” Dengan sedikit sombong wanita itu menjawab, “Aku adalah calon manager yang dipanggil oleh perusahaan ini.”

Di waktu yang bersamaan, seorang pria dengan sangat sopan dan hormat menghampiri sambil berkata, ”Pak Presdir, hanya mau mengingatkan saja, rapat sebentar lagi akan segera dimulai.”

Sang kakek mengangguk, lalu sambil mengarahkan matanya ke wanita itu, dia berkata tegas, “Manager, tolong untuk wanita ini, saya usulkan tidak cocok untuk mengisi posisi apa pun di perusahaan ini.”

Sambil melirik ke arah wanita tersebut, si manager menjawab cepat, “Baik Pak Presdir, kami segera atur sesuai perintah Bapak.”

Setelah itu, sambil berjongkok, sang kakek mengulurkan tangan membelai kepala si anak dan menasihatinya. “Nak, di dunia ini, yang penting adalah belajar untuk menghormati orang lain, siapa pun dia, entah direktur atau tukang sampah".

Wanita tersebut tertunduk malu dan tak berani memandang si kakek, karena ia tidak menyangka bahwa si kakek tua yang berpakaian sederhana tersebut adalah Presiden Direktur di perusahaan tersebut.

*  *  *

Dari cerita singkat di atas , perlu di ingat dan dijadikan sebagai pelajaran bahwa dalam menjalani kehidupan ini kita tidak sendirian dan bagaimana pun juga masih membutuhkan orang lain. Selain itu, apa susahnya untuk menghargai siapa pun yang kita temui. Entah itu penampilannya menarik maupun biasa-biasa saja atau lebih buruk lagi.

Mengapa? Karena tak selamanya penampilan menggambarkan kedudukan sosial seseorang. Apalagi di zaman yang sudah serba modern ini, di mana hampir tidak bisa dibedakan lagi antara orang yang berkedudukan dan tidak. Oleh karena itu, jangan pernah menghina orang ketika mereka berada di bawah anda, karena kita tidak tahu nasib seseorang ke depannya akan seperti apa. Bisa saja gara-gara hinaan yang kita berikan, suatu saat orang tersebut tiba-tiba berada di atas kita

Apapun dan bagaimana pun keadaan setiap orang, kedudukannya, agamanya, suku, dan kondisi keuangannya, tetap layak untuk di hargai. 

Semoga artikel ini bisa menginspirasi dan menjadikan kita manusia yang lebih baik lagi.

Makassar, 11 September 2015

18 komentar:

  1. dimana-mana keangkuhan itu awalnya enak, dan akhirnya menyedihkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Awalnya enak, tapi endingnya bisa menyedihkan.

      Hapus
  2. Balasan
    1. Selamat yah, hadiahnya nanti di transfer ke rekening admin.

      Hapus
  3. Jangan hanya melihat seseorang dari luarnya saja :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, jangan melihat orang dari permukaannya saja (luarnya). Karena kita tidak tahu apa yang sebenarnya di miliki setiap orang dibalik penampilannya.

      Hapus
  4. ceritanya menginspirasi, kita tidak boleh sombong dan juga melihat orang lain hanya dari penampilannya. Terbukti dengan apa yang dilakukan si wanita calon manager tersebut, yang tidak menyangka bahwa kakek tua yang berpenampilan sederhana itu ialah presdir perusahaan. Pastinya wanita tersebut mendapatkan rasa malu dan pelajaran yang berharga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan rasa malu saja yang ia dapatkan, tapi lebih dari itu. Impiannya untuk menjadi orang yang berkedudukan tinggi jadi sirna dalam hitungan detik.

      Hapus
  5. yaa pesan juga buat kita.. jangan liat seseorang dari luarnya aja..
    liat postingan terbaruku sekolah di summarecon bekasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju.
      Siip... langsung menuju lokasi tulisan.

      Hapus
  6. semoga kita tidak menjadi manusia yang angkuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiiin... Semoga di jauhi dari sifat demikian.

      Hapus
  7. terima kasih sudah diingatkan pak, semoga kita bisa selalu rendah hati

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah kewajiban kok Mbak untuk saling mengingatkan.

      Hapus
  8. kena batunya tu calon manajer ya mas, makanya jangan sembarang menilai kakek kakek hihihiii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... kakek-kakek di lawan. Gak tau apa kalau semakin tua semakin banyak ilmu dan pengalamannya.

      Hapus
  9. Iya pernah baca juga yang ini.... suka ga kerasa emang pilih2 orang, nganggap remeh orang, kadang jadi karakter atau tabiat, semoga kita mah selalu jadi orang yang baik ke setiap orang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga saja demikian karena banyak manfaatnya menjadi orang yang ramah pada siapa pun tanpa memandang umur, profesinya, dekil atau bersih, kaya maupun miskin.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...