Rabu, 16 September 2015

Buat Para Orang Tua, Begini Cara Asyik Mendidik Anak Lelaki

Halo teman-teman semua. Apa kabar, sehat-sehat aja kan semuanya!

Maaf yah, beberapa hari ini tidak sempat berbagi dan berkunjung ke blog teman-teman semua untuk blogwalking seperti biasanya. Sebab dalam beberapa hari belakangan ini banyak sekali tugas kampus yang harus segera dikerjakan. Itu pun belum ditambah lagi dengan masalah laptop kesayangan yang ikut-ikutan ngambek alias ngadat dalam 5 hari belakangan ini. Bahkan saking ngambeknya harus di service sampai 3 kali. Untung saja tukang servicenya berbaik hati dan hanya membebankan bayaran sekali doank.
 
Meskipun gak sempat untuk melakukan blogwalking, aku tetap mengunjungi blog teman-teman kok, yakni dengan menjadi silent rider. Ya, berkat smartphone kesayangan, aku masih bisa berkunjung untuk sekadar membaca cerita atau info terbaru yang teman-teman tuliskan di blognya masing-masing, share di group dan media sosial lainnya. Hanya itulah yang bisa aku lakukan dalam beberapa hari belakangan ini dan mungkin juga akan berlaku dalam beberapa hari ke depan karena tugas-tugas kuliah masih menumpuk.

Karena saat ini aku sedang berada di Warung Kopi andalan dan tangan ini tidak sabar untuk menari di atas keyboard laptop, maka aku akan mencoba membagikan sedikit tips sekaligus bahan renungan untuk semuanya, termasuk saya juga. Sebuah renungan yang mungkin saja bisa memberikan manfaat, baik saat ini maupun kelak nanti.

Kok bisa! Karena tips sekaligus renungan ini pasti akan dilalui oleh setiap insan (anak cucu adam), entah itu saat ini atau di masa yang akan datang. Tips ini sendiri aku dapatkan ketika sedang asyik menelusuri setiap lorong media sosial yang aku miliki, lebihnya tepatnya media sosial besutan Mark Zuckerberg yang diberi nama Facebook. Dimana tips yang dibagikan menurut saya pribadi begitu menarik karena dikemas dalam bentuk gambar plus dilengkapi penjelasan.

Lalu menariknya dimana? Tips ini menarik karena ditujukan untuk para orangtua dan juga calon orangtua. Mau tahu seperti apa tips yang aku maksud, yuk simak dibawah ini!

Oh iya, hampir lupa. Tipsnya aku dapatkan dari Facebook Sukan Star TV yang di adaptasi dari website imuslimshop.com. Berikut tipsnya :













Jika dirasa masih kurang, teman-teman boleh menambahkan di kolom komentar berdasarkan pengalamannya. Dengan senang hati dan tangan terbuka akan saya terima karena nantinya pasti akan bermanfaat juga bagi saya pribadi.

Makassar, 16 September 2015

20 komentar:

  1. alhamdulillah baik :-)

    kalau saya mah malah sudah hampir 2 tahun nggak saya service dan akhirnya bersarang disudut ruang belakang :(

    bukannya bagus tuh membelikan cowok mainan khusus perempuan, semisal mainan buat masal-masakan. siapa tahu nantinya jadi berbakat jadi chief asal jangan letoy :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah... lama juga tuh gak di service. Udah ada penggantinya mungkin, makanya dibiarin di sudut ruangan.

      Bukan gak boleh, tapi kalau boleh di hindari karena dengan membelikan peralatan memasak, boneka dan semacamnya malah akan menjadikannya cowo feminim. Sehingga secara tidak langsung dan perlahan-lahan akan mengubahnya kurang bertanggunga jawab. Sedangkan seorang laki-laki itu harus bisa survive, bertanggung jawab dan tanggap. Masalah memasak, tenang aja karena laki-laki bisa cepat belajar dari saat survive.

      Hapus
  2. Ayo dong mas rusuhin blog2 kita lg hahaaa

    Mendidik snak lelaki susah juga y, tp lbih susah lg perempuan kyknya y mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. okey, siap ke TKP buat rusuh di blog mbak dech :)

      Hapus
    2. Hahaha... ntar rame kalau saya jadi perusuh di blog teman-teman.

      Benar Mbak Gustyanita, mendidik anak laki-laki itu susah, tapi akan lebih susah lagi kalau mendidik anak perempuan. Tuh menurut saya yang kebetulan dari 7 bersaudara hanya saya anak laki-laki.

      Hapus
    3. Ikutan Mbak Nandira ah... Mau merusuh dulu di blognya Mbak Gustyanita.

      Hapus
  3. anakku laki-laki smeua nih, makasih sharingnya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah... butuh perjuangan ekstra tuh Mbak Lidya. Untung di rumah hanya saya yang laki-laki. Tapi kadang mengurus anak perempuan juga lebih ribet ketimbang lagi-laki.

      Hapus
  4. Mau mengurus anak lelaki atau perempuan harus bener2 protek biar nanti kalau sudah besar nggak nakal dan yang paling penting bisa nyenening hari orang tua gitu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. yupz, bener banget mbak.
      tinggal bagaimana caranya terapinnya ya mbak :)

      Hapus
    2. Nah... itu dia, anak yang di manja atau gak terprotek dengan benar bukan menyenangkan orang tua, tapi malah sebaliknya.

      Hapus
    3. Setuju sama Mbak Nandira, langkah selanjutnya adalah bagaimana cara menerapkannya. Apakah caranya benar atau kurang benar?

      Hapus
  5. cara mendidik anak tergantung dari orang tuanya itu sendiri :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya benar, tapi terkadang ada juga para orang tua lebih mementingkan egonya dan memaksakan sang anak untuk mengikuti kemauannya.

      Sebagai contoh, ada teman saya di paksa masuk kedokteran karena memiliki dana melimpah. Padahal sang anak sendiri kemampuan dan passionnya bukan di kedokteran. Al hasil, kuliahnya tidak selesai alias berhenti di tengah jalan karena passion plus kemampuannya bukan di jurusan tersebut.

      Hapus
  6. wah mantab nih, bs dipraktekin nih..tfs yak :)

    BalasHapus
  7. Setuju dengan cara mendidiknya, Mas!!
    Anak laki-laki memang butuh pendidikan yang tepat agar tidak salah jalan dan bisa diandalkan. Tidak ada bedanya juga dengan anak perempuan :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar bangad, anak lelaki membutuhkan hal demikian agar menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Begitu pula dengan anak perempuan harus di didik dengan baik agar menjadi wanita baik dan membanggakan kedua orang tuanya.

      Hapus
  8. Halo juga mas timur, alhamdulillah dong ya bisa eksis kembali nih, hehehehe, waaah saya belum jadi bapak-bapak nih mas, dan kayaknya seru ya bermain bola sama anak laki ya dan tidak lupa ngajarin mengenai pentingnya mengenal Tuhan ya... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe..., nanti juga bakalan jadi bapak-bapak kok.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...