Minggu, 05 Juli 2015

Cerita Tentang Menu Idaman Saat Lebaran

Menu Idaman atau Spesial Saat Lebaran
Menu Idaman/Spesial Saat Lebaran Via www. dailymoslem.com
Gak terasa, bulan ramadhan sudah memasuki pertengahan. Tinggal setengah perjalanan lagi kita akan di pertemukan dengan hari kemenangan. Hari di mana menjadikan kita semua suci kembali seperti bayi yang baru lahir, katanya. Di hari nan fitri ini, kita semua saling bersalam-salam sekaligus meminta maaf akan kesalahan yang pernah kita lakukan sebelumnya. Dengan wajah yang berseri-seri, kita menyambut hari nan fitri ini dengan penuh keceriaan.
 
Biasanya, ketika hari kemenangan ini tiba, seluruh umat muslim di penjuru dunia menyambutnya dengan caranya masing-masing. Begitu pula dengan di Indonesia yang dikenal memiliki banyak tradisi yang unik. Misalnya, sering di adakan takbir keliling, bunyi petasan di mana-mana, bahkan identik dengan pakaian (baju dan celana) baru. Selain itu, tak luput pula berbagai menu makanan khas daerah masing-masing yang disajikan sesuai selera dan hasil kreasi masing-masing. Entah itu berupa camilan, kue-kuean, atau makanan istimewa yang menjadi favorit keluarga masing-masing.

Ngomongin soal makanan, pasti teman-teman memiliki makanan kesukaan atau lebih tepatnya “Menu Idaman Saat Lebaran”. Betul gak teman-teman!

Biasanya ketika mendekati lebaran, hampir semua orang rindu alias kangen akan masakan khas kampung halaman. Apalagi makanan khas tersebut hasil karya tangan orang tua (ibu). Saya pun merasakan hal yang sama, yakni rindu dengan masakan yang selalu di siapkan oleh ibu saya setiap kali menjelang hari raya (lebaran). Dan rasa rindu alias kangen tersebut saat ini begitu tinggi.

Bagaimana tidak kangen, terakhir kali saya merasakan makanan khas kampung halaman dan masakan ibu saya tentunya, yakni saat lebaran tahun 2010. Jika di hitung-hitung dengan kalkulator, tahun ini sudah memasuki tahun ke-5 saya tidak ikut lebaran di kampung halaman. Artinya, sudah 5 tahun juga saya tidak menikmati menu favorit saat lebaran. Sungguh waktu yang lumayan lama juga jika di pikir-pikir kembali.

Jika ada yang bertanya, apa saja menu favoritmu saat lebaran? Maka, jawaban saya adalah biasa-biasa saja. Bukan berarti saya tidak suka dengan menu yang wah… ya. Saya suka juga kok dengan menu-menu seperti itu, tapi setelah saya dewasa dan pikiran pun semakin matang, aku malah merasa menu yang enak itu adalah menu yang biasa-biasa saja. Di antaranya seperti kue karasi, kue cucur, kasoami, kapusu nosu, ketupat, lapa-lapa (mirip ketupat tapi berbentuk memanjang) dan ikan.

(Selengkapnya bisa teman-teman baca disini dan disini atau disini)

Kalau di perhatikan memang sedikit aneh, tapi memang begitulah kenyataannya. Muncul pertanyaan lagi, kenapa bukan opor ayam, rendang dan semacamnya? Jawabannya sih simple aja, karena selama di tempat saya kuliah makanan seperti itu sudah biasa saya makan. Bagi saya, makanan yang enak dan patut di jadikan menu favorit adalah makanan khas kampung halaman yang tidak memiliki kesamaan dengan daerah lain. Makanan seperti opor ayam, rendang, gulai kambing dan lain-lain sebagainya ada di daerah saya. Yang membedakan hanyalah namanya saja, tapi isinya sama saja. Bahkan ada juga yang namanya sama dengan dearah lain.
*    *    *

So... Bagaimana dengan teman-teman pembaca, apakah punya menu andalan saat hari raya (lebaran)? Untuk saya pribadi, kurang lebih seperti itulah "Menu Idaman/Favorit Saat Lebaran". Menu yang saya sukai sedikit lain dari yang lain, bisa di bilang sedikit aneh dan sangat-sangat sederhana. Tapi memang kenyataannya seperti itu, di mana saat hari lebaran tiba, saya malah merindukan makanan yang sederhana yang biasa di makan sehari-hari. Bukan seperti kebanyakan orang saat ini yang mulai dominan menginginkan makanan yang sedikit wah.

Memang kejadian ini hanya terjadi sekali dalam setahun. Tapi sayang, apa yang di lalui selama bulan ramadhan ketika menjalankan ibadah puasa sebulan penuh tidak membekas di hati. Dalam hal ini selama bulan ramadhan kita di ajarkan untuk menjadi pribadi yang sederhana dan tidak berlebihan dalam merayakan segala sesuatunya. Itu menurut pendapat saya pribadi, selebihnya saya kembalikan lagi pada kebiasaan dan kesadaran masing-masing.

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
Makassar, 5 Juli 2015

18 komentar:

  1. saya gak pernah masak menu lebaran pak, biasanay nebeng di ort atau mertua aja :) Tapi paling suka sih makan sayur asem pake ikan asin plus sambel tapi gak ada yang masak ini ya lebaran. Biasanya ortu sih masak di hari kedua menu kesukaan saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... sekali masak aja ya Mbak bareng ortu atau mertua. Kalau di tempat saya ikan asin banyak, tapi ikannya musiman.

      Hapus
  2. kalau lebaran.. biasanya orang warung depan ngasih ketupat dan opor ayam :))))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi ingat pak RT depan kost sepupu saya yang sering ngasih opor ayam sama lemper. Kebetulan sudah berapa kali lebaran di kost sepupu saya selalu dapat beginian.

      Hapus
  3. aaah..apalagi saya yang kangen berat dengan kampung halaman...lebaran memang selalu membuat hati rindu yaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah... udah lama di tempat rantau ya Mbak. Suasana kampung halaman memang selalu membuat rindu walaupun sudah mengelilingi banyak belahan dunia.

      Hapus
  4. Kalau pas mudik, yang selalu saya tanyakan ke ortu adalah lontong pecel + kerupuk yang digoreng pakai pasir. Karena digoreng pakai pasir, orang2 lantas menyebutnya "kerupuk tayamum". :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagaimana rasanya tuh "Kerupuk Tayamum"? Baru dengar juga ada kerupuk di goreng seperti itu, jadi penasaran deh.

      Hapus
  5. Yaa kalau saya rindu masakan opor ayam seorang ibu :( tapi tak apa ada makanan lain yang lebih enak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Opor ayam, makanan yang paling banyak di sukaii semua orang yah.

      Hapus
  6. Lemper, bikin lemper kalau mau lebaran aja hehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... Makanan khasnya orang Makassar setiap lebaran dan paling banyak saya temui selama kuliah di Makassar.

      Hapus
  7. kalau aku suka opor ayam sama lemper, tapi lempernya buatan ibu mertua kakak ku, enak bangeet rasanya, gaa tau bakalan di kasih lagi atau engga, makanan yang pasti bakalan abis sama aku, sekalipun dikasih 100 biji :D asal buatannya seenak buatan ibu mertua kakak ku :D :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... kuat tuh makan lempernya sampai 100 biji. Mertua kakaknya berarti mertua idaman ya, sampai lemper buatannya begitu di favoritkan.

      Hapus
  8. klw saya semua menu yang ada di kampung halaman jadi idaman saya mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti banyak dunk menu kesukaannya plus bisa pilih-pilih mana duluan yang mau di cicipi.

      Hapus
  9. Masak-masak sudah selesai, waktunya saling bermaafan, awas jangan asal kirim ucapan selamat. klik dulu link ini untuk contoh ucapan selamat idul fitri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, tersisa 3 hari lagi waktu masak-masaknya. Setelah itu saatnya untuk saling bermaaf-maafan.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...