Minggu, 17 Mei 2015

SDM, Industri Dalam Negeri Dan Potensi Migas di Indonesia

SDM, Industri Dalam Negeri Dan Potensi Migas di Indonesia


Kita semua tahu bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Kekayaan tersebut tersebar di darat, laut, dan udara serta bentuknya pun beragam. Ada yang berbentuk minyak, gas, emas, dan masih banyak lagi bentuk lainnya, yang mana merupakan bagian dari kekayaan alam Indonesia.

Namun apalah artinya semua kekayaan alam tersebut bila tidak di kelola dengan sebaik-baiknya. Dengan kata lain dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal agar kekayaan alam negeri ini dapat terkelola dengan baik dan lebih bermanfaat lagi bagi kelangsungan hidup masyarakat. Sehingga apa yang tertuang dan di amanatkan dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 3 tidak menjadi sia-sia.

Berbicara tentang amanat yang terkandung dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 3, pemerintah melalui sektor bisnis yang dimilikinya, secara perlahan-lahan membantu mewujudkan amanat tersebut. Salah satu di antaranya adalah melalui sektor industri hulu minyak dan gas (Migas). Untuk sekadar diketahui, industri hulu minyak dan gas merupakan penyumbang devisa terbesar kedua setelah pajak. Selain itu, sektor migas juga di anggap sebagai pendorong bangkitnya sektor-sektor industri lain di dalam negeri.

Sebagai bagian dari bisnis negara, industri hulu migas berperan dalam melakukan aktivitas eksplorasi dan produksi, di mana di dalamnya termasuk sumber daya manusia, barang dan jasa. Dengan peran yang dimilikinya, sektor hulu migas juga melibatkan tenaga kerja nasional serta industri dalam negeri untuk maju bersama dalam membangun negeri ini.

Meskipun demikian, ternyata negeri ini belum mengoptimalkan kekayaan alam yang sudah tersedia dan melimpah tersebut. Entah kekayaan itu yang bersumber dari alam maupun kekayaan yang ada pada masyarakatnya sendiri (ilmu pengetahuan dan skill). Bukan hanya itu saja, seringkali karena disebabkan oleh konflik kepentingan sehingga apa yang telah direncanakan sebelumnya tidak dapat terlaksana dengan baik. Untuk yang satu ini contohnya sudah sering nongol di berbagai media, entah hal itu benar atau gak.

Melihat banyaknya tantangan yang menghadang dan sederet persoalan di sektor hulu migas, maka diperlukan perhatian khusus dalam menangani serta mengatasi hal ini. Beberapa di antaranya seperti masalah sumber daya manusia, peran industri dalam negeri, serta menggali potensi migas di wilayah lain Indonesia.

Sumber Daya Manusia

Setuju atau tidak, Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang penting dan berharga dalam mendukung kinerja industri hulu migas serta pembangunan Indonesia. Karena jika memiliki sumber daya manusia yang baik, maka hal tersebut akan membawa kesuksesan di masa mendatang. Bukan hanya itu saja, kehadiran sumber daya manusia yang baik akan sangat berpengaruh pada proses pencapaian tujuan yang ingin di capai.

Oleh karena itu, peranan pendidikan baik formal maupun non formal dalam menciptakan SDM yang berkualitas sangat diperlukan. Apalagi pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang hasilnya baru dapat dirasakan pada masa yang akan datang, bahkan pendidikan sangat diperlukan dalam menghadapi masa globalisasi seperti yang mulai terjadi saat ini.

Selain itu, pengembangan sumber daya manusia juga perlu dilakukan dengan terencana dan berkesinambungan. Dalam hal ini sesuai dengan yang dibutuhkan, dengan maksud untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual serta moral sumber daya manusia. Sehingga nantinya akan menghasilkan kinerja yang baik dan mencapai hasil yang optimal. Selain karena tuntutan jabatan atau pekerjaan, pengembangan sumber daya manusia juga dilakukan karena mengikuti perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang mengalami peningkatan dari hari ke hari. Di sisi lain, akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang nantinya akan berguna pada proses pembangunan.

Peran Industri Dalam Negeri

Kehadiran sektor industri hulu minyak dan gas sangat berarti dalam membantu pembangunan negeri ini. Sedangkan di sisi lain, industri hulu migas berperan sebagai pendorong sektor-sektor lain di dalam negeri. Seiring kemajuan dan perkembangan jaman, sektor hulu migas juga ikut bertransformasi dari penghasil devisa menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini bisa kita lihat dengan semakin banyaknya keterlibatan perusahaan nasional yang ikut serta dilibatkan dalam bisnis hulu migas.

Sebagai contoh kecil, bisa kita lihat dalam uraian di bawah ini, di mana sejumlah langkah kerja sama telah dilakukan oleh industri hulu migas dengan berbagai industri lain dalam negeri. Secara perlahan-lahan hasil kerja sama tersebut mulai menunjukkan sinyal positif. Berikut ulasan singkatnya :

Pada tahun 2014, nilai seluruh komitmen pengadaan barang dan jasa industry hulu migas sebesar US$ 17,354 miliar dengan persentase tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 54,15 persen (cost basis). Sejak tahun 2010, penggunaan TKDN juga melibatkan partisipasi badan usaha milik Negara (BUMN) penyedia barang dan jasa. Periode 2010-2014 nilai Pengadaan yang melibatkan BUMN mencapai lebih dari US$ 4,51 miliar dengan TKDN sebesar rata-rata 77,25 persen.Selain BUMN penyedia barang dan jasa, industry hulu migas juga berkontribusi pada sektor perbankan. Sejak 2009, seluruh pembayaran pengadaan barang dan jasa di sektor hulu migas harus melalui bank BUMN dan BUMD dengan total transaksi mencapai US$ 44,91 miliar. Tahun 2014, nilai transaksi yang melalui perbankan nasional mencapai US$ 12,43 miliar. Jumlah ini melonjak 50 persen lebih dari tahun 2013 yang nilai transaksinya senilai US$ 8,195 persen.

Dari uraian singkat di atas, bisa kita lihat bahwa industri hulu migas juga mengharapkan peran dari industri dalam negeri untuk membangun dan maju bersama sektor hulu migas. Bahkan industri hulu migas membuka jalan selebar-lebarnya bagi keterlibatan industri dalam negeri untuk ikut serta mengambil bagian atau peran di sektor hulu migas. Karena dengan adanya dukungan dari semua pihak, industri hulu migas akan menjadi maju dan semakin kuat. Dan cepat atau lambat akan berdampak pada peningkatan perekonomian nasional.

Potensi Migas Indonesia Timur

Potensi Migas nasional saat ini terbilang masih cukup besar dan tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bahkan Indonesia masih memiliki peluang untuk mempertahankan dan meningkatkan produksinya di bidang Minyak dan Gas Bumi (Migas). Akan tetapi, hal tersebut bisa diraih jika aktivitas eksplorasi dan eksploitasi Migas di arahkan ke Kawasan Timur Indonesia. Bahkan masa depan Migas di gadang-gadang akan bergeser ke Kawasan Indonesia Timur.

Mengapa? Karena dari 60 cekungan sedimen (basin), ada sebanyak 22 cekungan yang belum pernah dilakukan kegiatan eksplorasi dan sebagian besar berlokasi di laut dalam (deep sea), terutama di Indonesia bagian Timur. Kondisi ini menunjukkan bahwa peluang kegiatan eksplorasi di Indonesia masih terbuka lebar.

Makassar, 17 Mei 2015

2 komentar:

  1. Sekarang tinggal indonesianya nggak yang berani jadi tuan rumah di negara sendiri. Bukan babu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah... itu dia yang sampai sekarang masih susah di terapkan. Belum lagi di tambah adanya kepentingan dari oknum tertentu yang ujung-ujungnya malah menjajah sesama.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...