Minggu, 12 April 2015

Sepenggal Kisah Yang Tercecer Sekaligus Berharga

Masih terlintas dalam benak ini perjalanan dari awal sampai penarikan peserta KKN tiba. Selama di perjalanan menuju lokasi KKN, begitu banyak pemandangan yang indah dan kenangan yang kutemui. Pemandangan yang tidak pernah saya jumpai di kota tempatku kuliah. Tak tau harus memulai dari mana, semuanya merupakan kenangan sangat berharga dan tak akan pernah kulupakan.

Dari beberapa kabupaten yang saya lewati selama menuju lokasi KKN, ada beberapa tempat yang membuatku takjub akan keindahannya. Banyak pelajaran yang saya dapatkan ditempat tersebut, meskipun lokasi KKNku bukanlah ditempat tersebut.

Dalam benakku, aku mengatakan andaikan semua daerah di Indonesia atau Makassar khususnya seperti kabupaten yang satu ini. Lingkungannya yang begitu tertata rapi, indah, nyaman, bersih, dan dipenuhi pepohonan, membuat siapa saja yang lewat menjadi nyaman serta seakan berada di surga. Saya mengatakan demikian karena udara yang saya hirup di daerah itu sangat segar dan membuat perasaan semakin plong.

Kabupaten Bantaeng Yang Menakjubkan

Seperti yang saya katakan sebelumnya, siapa pun yang lewat di daerah ini akan merasakan kenyamanan, ketenangan dan perasaan akan menjadi segar. Bagaimana tidak demikian? Daerah ini tertata begitu rapi, bersih dan di sepanjang jalan dipenuhi pepohonan yang membuat suasana menjadi sejuk dan semakin nyaman.

Hijau dan Rindangnya Bantaeng (www.kaskus.co.id)
Namun, semua itu tidak terbentuk begitu saja. Masyarakat di sana sangat disiplin, apalagi mengenai kenyamanan. Seperti sebuah tulisan yang mereka pasang di pinggir jalan yang isinya kurang lebih seperti ini : "Kebersihan adalah sebagian dari iman". Mereka betul-betul menjalankan dan mempraktekkan seperti yang tertulis di papan tersebut.

Selama melewati Kabupaten Bantaeng, saya sangat takjub akan kebersihan daerah tersebut. Saking bersihnya, di perjalanan tidak saya temui sampah yang bertebaran, baik itu puntung rokok, dedaunan yang kering atau pun sampah lain yang sejenisnya. Kedisiplinan warganya patut di acungi jempol.

Dari berbagai sumber yang saya dapatkan, jadwal kebersihan di kabupaten itu seperti jadwal orang makan, yaitu dalam sehari sampah-sampah tiga kali dibersihkan. Selain itu, setiap minggu warga sangat antusias mengadakan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan kompleks masing-masing.

Meskipun hanya beberapa kali lewat, pengalaman dan pelajaran yang saya petik dari daerah tersebut sangat berharga sekali. Seandainya warga perkotaan semuanya seperti itu, mungkin cuaca panas seperti sekarang ini tidak akan kita temui. Udara yang kita hirup pasti bakalan segar tiap hari. Polusi dapat di redam dengan banyak pepohonan yang ada, keadaan kota akan semakin hijau, asri dan nyaman. Andai saja apa yang saya impikan itu bisa terwujud di kota tempat saya kuliah. Kapankah….. khayalan ini terwujud?

Kecamatan Ujung Loe Yang Asri dan Nyaman

Tempat kedua yang membuatku nyaman setelah Kabupaten Bantaeng, yaitu Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba. Daerah ini merupakan lokasi di mana saya KKN. Saat memasuki daerah ini, saya teringat kembali akan suasana kampung halaman. Daerahnya lumayan sejuk, udaranya begitu segar, dan membuatku langsung nyaman saat berada di daerah ini.

Memasuki daerah pedesaan banyak saya temui area persawahan, tambak, dan perkebunan karet yang membuat daerah ini semakin sejuk. Selama di daerah ini, banyak kenangan indah dan pelajaran berharga yang saya dapatkan. Di sini, saya harus beradaptasi dengan lingkungan pedesaan yang sangat jauh berbeda dengan perkotaan tempat saya kuliah.

Pemandangan di lokasi KKN, Dok. Pribadi
Meskipun demikian, saya tidak begitu susah untuk beradaptasi karena saya sendiri lahir di daerah terpencil yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Selama di daerah ini, saya seakan kembali ke rumah sendiri di kampung halaman. Kegiatan sehari-hari pun tidak berbeda jauh dengan yang biasa saya lakukan di kampung kelahiran saya.

Untuk mandi pagi, biasanya kalau di kota harus mandi pakai shower dan menghabiskan air yang banyak. Namun di sini, mandi harus menggunakan gayung dan tentu saja harus menghemat air juga. Selain itu, air yang digunakan bukan air PDAM, melainkan air tanah yang disaring agar airnya jernih.

Jika di kos mencuci motor menggunakan air PDAM, di posko saya KKN menggunakan air sungai yang mengalir di depan posko. Perbedaan lain yang saya temui, yaitu banyaknya pepohonan di pinggir jalan yang ada di depan posko KKN. Sedangkan jika di Makassar jarang saya temui keadaan yang demikian. Memasakkan pun sering menggunakan cara tradisional, yaitu memasak dengan menggunakan tungku bukan menggunakan kompor ataupun kompor gas.

Keadaan pedesaan yang begitu rindang, sejuk, banyak pepohonan, serta cara-cara tradisional warga dalam melestarikan lingkungan agar tetap terjaga keindahannya sampai anak cucu mereka, membuatku merasa malu karena tidak melakukan apa-apa selama di kota.

Itulah pengalaman dan pelajaran berharga yang saya dapatkan selama perjalanan dan semasa KKN bisa saya praktekkan dalam kehidupan sehari-hari, agar bisa membuat lingkungan dan bumi menjadi hijau kembali dan tetap lestari untuk anak cucu.

Semoga pengalaman yang saya ceritakan lewat blog ini, bisa membuat para pembaca tergerak hatinya untuk melestarikan lingkungan, setidaknya lingkungan sekitar anda tinggal. Karena dengan memulai dari lingkungan sekitar dan diri sendiri, lambat laun siapapun yang melihat akan ikut juga nantinya.

Makassar, 12 April 2015

18 komentar:

  1. Ah jadi pengen ke sana.. Tapi sepertinya jauh banget :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... lumayan juga jaraknya kalau dari Kota Makassar, sekitar 150 KM.

      Hapus
  2. Andae tempat yang kutinggali sekarang sebersih bantaeng...ah mungkin cumak mimpi

    BalasHapus
  3. wah sepertinya indah banget tempatnya ya mas.. alam yang masih asri kontras dengan suasana di perkotaan termasuk di pinggiran kota yang sudah penuh dengan polusi dimana-mana.. tulisannya apik mas..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Indah sekali, malah saya kerasan ketika lewat di daerah tersebut. Kenyamanan yang disuguhkan begitu indah dan berbanding terbalik dengan suasana kota tempat saya kuliah.

      Makasih mas untuk apresiasinya.

      Hapus
  4. subhanalloh, bersih bangeeettttt *takjub*
    pengen deh bekasi kayak gitu, kapan yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukannya bekasi daerahnya bersih. Insya allah pasti bisa mba kalau warganya mau menjaga kebersihan lingkungan sekitar masing-masing.

      Hapus
  5. Kedisiplinan warganya bukan hanya patut kita acungi jempol, tapi wajib kita tiru \m/
    yang terkecil aja, buang sampah di tempatnya hehe.

    BalasHapus
  6. pengalaman yang sangat berharga, terima kasih mas sudah membagikan pengalaman yang menarik ini. Saya juga membayangkan jika tidak ada polusi, pastinya terasa sejuk jika lebih banyak pohon dari pada kendaraan, tentunya hal ini tidak mudah, karena masyarakat tidak terbiasa dengan jalan kaki. Sama mas, saya juga dari kecil jalan kaki terus, hehe.. Tapi biasanya kalau agak jauh saya naik angkot :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, jika pengalaman yang saya bagikan bisa memberikan manfaat kepada yang membacanya.

      Hapus
  7. Jalan Kaki adalah olah raga yang murah meriah dan dapat dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja. Terima kasih sudah membagikan pengalamannya di sini. Mari kita Galakkan lagi semangat untuk berolah raga JALAN KAKI di waktu pagi hari. Jalan pagi menyehatkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima Kasih kembali. Benar sekali, jalan kaki merupakan olahraga yang murah meriah sekaligus menyehatkan. Yuk, kita galakkan kembali aktivitas berjalan kaki.

      Hapus
  8. daerah mas, kayaknya menggoda untuk dijelajah. ada sih cita cita pengen backpacker keliling daerah indonesia. seperti daerah mas. semoga aja keasrian terus terjaga ya mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah keasriannya akan tetap terjaga.

      Hapus
  9. tempat KKNnya asri bangeeet...saya dulu KKN di tempat yang jauh dari kota tapi gersang. Well, tapi banyak cerita dan pengalaman berharga yang saya dapat selama KKN. pasti betah ya di tempat KKNnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali, selama KKN banyak pengalaman dan penuh cerita yang didapatkan. Bukan cuma betah saja, tapi hampir saja tidak ingin balik lagi dari lokasi KKN saking kerasan berada di sana.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...