Sabtu, 04 April 2015

Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja Harus Saling Bergandengan

Kreatif di Dunia Kerja (Sumber Ilustrasi : www.doinc.it)

Dunia pendidikan adalah dunia di mana kita belajar mengembangkan potensi diri, mengendalikan emosional, mengenal kepribadian, kecerdasan, akhlak serta dibekali keterampilan yang diperlukan diri, baik untuk dipraktekkan dalam kehidupan bermasyarakat atau pun dunia kerja.

Indonesia sebagai Negara yang mempunyai jumlah penduduk besar, harusnya Sumber Daya Manusia yang berkualitas mudah didapatkan dan mampu lahir dari Negara ini. Namun, faktanya hal tersebut masih jauh dari yang diharapkan. Orang pintar di Indonesia memang banyak, tapi tidak mencerminkan banyaknya sumber daya manusia yang berkualitas.

Pemerintah harus lebih serius lagi dalam membangun dunia pendidikan jika ingin sumber daya manusia yang begitu banyak memiliki kualitas. Bisa kita bayangkan orang yang sudah menyelesaikan pendidikan sampai tingkat sarjana dan diploma masih banyak yang kesulitan mencari pekerjaan. Bagaimana dengan mereka yang hanya lulusan SMA, SMK, SMP, SD dan atau bahkan tidak menempuh bangku pendidikan sama sekali.

Masih banyaknya pengangguran dan tidak berkualitasnya Sumber Daya Manusia disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain minimnya sarana dan prasarana yang disediakan oleh dunia pendidikan dalam menunjang dan menciptakan peserta didik menjadi tenaga kerja yang berkualitas. Hal ini menyebabkan peserta didik masih kurang yang diterima dalam dunia kerja karena beresiko tinggi bila mengerjakan pekerjaan yang sesuai bidangnya. Apalagi mereka belum memiliki pengalaman kerja sama sekali atau dalam istilah dunia kerja fresh graduate.

Saat ini banyak lulusan sarjana dan diploma bertanya-tanya dalam diri mereka, ke mana nantinya mereka akan bekerja. Akankah mereka diterima bila melamar pekerjaan yang di idam-idamkan sedangkan pengalaman kerja tidak mereka miliki? Untuk itu, dunia kerja dan dunia pendidikan harus bekerja sama dalam mengatasi masalah ini. Dunia Pendidikan harus membekali peserta didik dengan keterampilan yang diperlukan untuk persaingan dalam dunia kerja, bukan hanya semata-mata mengutamakan kecerdasan otak dan standar kelulusan yang ditetapkan. Pola pikir peserta didik harus di ubah agar tidak selalu memilih menjadi pekerja tetapi berpikir untuk menciptakan lapangan kerja baru.

Dunia kerja juga sebaiknya memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada dunia pendidikan untuk memberikan sistem magang kepada para peserta didik. Sehingga akan terjadi kerja sama antara dunia kerja dan dunia pendidikan dengan tujuan membekali peserta didik pengalaman kerja khususnya sesuai bidang yang mereka tekuni selama mengikuti pendidikan. Peserta didik juga harus bertanggung jawab dengan hasil yang diperoleh dalam dunia pendidikan dan menerapkannya di dunia kerja. Selain itu, kesadaran akan minimnya lapangan pekerjaan harus ada dalam diri mereka sehingga akan membuat mereka berpikir untuk menciptakan lapangan kerja baru.

Makassar, 04 April 2015

4 komentar:

  1. jadi dunia pendidikan dan dunia kerja harus saling bekerja sama, memang terkadang dunia kerja katanya dunia yang keras, dunia pendidikan menciptakan hasil yang baik dan berguna kemudian mengimplementasikan dalam dunia kerja dan tentunya di masyarakat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus seperti itu. Dari pengalaman saya ketika ikut mengawas proyek, saya kembali memulai semuanya dari nol. Ilmu yang saya peroleh ketika kuliah seakan tidak banyak berguna.

      Hapus
  2. Memang sih seharusnya para sarjana itu sebelumnya aktif di berbagai kegiatan yang mampu menunjang bidangnya biar dapat menambah portofolio pengalaman :)) Meski sebatas volunteer :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, setidaknya ada sedikit ada pengalaman dahulu sebelum mereka memasuki dunia kerja sesuai bidang mereka. Meskipun sebagian ada yang sadar sendiri untuk melakukan hal ini, tapi masih ada sebagian lagi yang sebatas hanya kampus-kuliah-kembali ke kost.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...