Senin, 06 April 2015

Dari Tari Eja-Eja, Berakhir di Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

Rekatkan Budaya Bersama TMII, Sumber : www.blog.kompasiana.com
Indonesia memiliki beragam budaya yang menarik untuk di perhatikan. Mulai dari baju adat, senjata tradisional, tarian tradisional, rumah tradisional, sejarah bangsa dan lain sebagainya. Beragam budaya tersebut tersebar di setiap daerah dan memiliki daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang menyaksikannya.

Semua itu merupakan kekayaan yang di wariskan oleh nenek moyang kita sejak dahulu. Warisan tersebut patut untuk kita jaga dan di lestarikan untuk anak cucu kita kelak, seperti yang telah dilakukan oleh Ibu Negara ke dua RI, Ibu Tien Soeharto. Yang mana lewat gagasan yang dimilikinya, Ibu Tien menginginkan sebuah Miniatur Indonesia berbentuk taman yang di dalamnya mampu menggambarkan wilayah Indonesia beserta budayanya, keindahan alam, dan kekayaan alamnya.

Siapa sangka, kini Miniatur Indonesia tersebut atau yang lebih dikenal dengan “Taman Mini Indonesia Indah” sebentar lagi akan memasuki umur yang ke 40 tahun, sejak didirikan pada 20 April 1975. Seiring berjalannya waktu, TMII tiada henti mengikuti setiap perkembangan jaman dan semakin hari semakin menunjukkan perannya sebagai perekat budaya bangsa. Hal ini bisa kita lihat setiap tahunnya, di mana TMII mampu menyelenggarakan lebih dari 500 kegiatan budaya.

Bukan hanya itu saja, TMII juga dikenal sebagai pusat wisata budaya, menampilkan  miniatur kepulauan Indonesia, replika rumah adat dengan koleksi etnografinya, museum dengan arsitektur modern, kereta gantung, Teater IMAX Keong Mas, taman-taman flora dan fauna, dan Teater Tanah Airku.

Meskipun sempat beberapa kali ke Jakarta, tapi aku belum sempat menginjakkan kaki di Miniatur Indonesia ini. Namun bagiku TMII bukan lagi merupakan suatu hal yang asing. Mengapa? Karena sejak kecil aku sudah mendengar nama itu dari teman-teman yang pernah di undang ke Jakarta saat acara ulang tahun TMII yang ke-23. Kalau gak salah, saat itu Presiden Indonesia masih Pak Harto (Soeharto). Selain itu, aku juga mengetahuinya lewat buku yang pernah ku baca.

Mungkin ada pembaca yang bertanya-tanya, apa yang dilakukan oleh teman-temanku sehingga mereka di undang ke acara ulang tahun TMII yang ke-23. Waktu itu, teman-temanku terpilih sebagai kontingen yang akan mewakili Sulawesi Tenggara pada acara ulang tahun “Taman Mini Indonesia Indah” yang ke-23.

Dalam acara ulang tahun tersebut, teman-temanku akan menampilkan tarian daerah Tomia yang merupakan salah satu tarian khas Kepulauan Tukang Besi yang saat ini populer dengan nama Wakatobi. Adapun tari-tarian yang di bawakan adalah Tari Eja-Eja. Bahkan tarian tersebut terpilih sebagai tarian pembuka pada acara ulang tahun TMII. Tentu saja tarian tersebut terpilih setelah di seleksi dengan tarian dari daerah lain di seluruh Indonesia.

Tari Eja-Eja, Sumber : www.laborestay.pun.bz
Sebagai tarian yang terpilih, Tari Eja-Eja mendapatkan kepercayaan untuk memimpin barisan paling depan. Selain itu, Tari Eja-Eja merupakan tarian pertama yang akan mendapatkan kehormatan untuk berjabat tangan langsung dengan Presiden RI, yang mana saat itu di pegang oleh Soeharto. Bahkan dalam pidatonya, Pak Harto berharap Tari Eja-Eja akan menjadi salah satu tarian nasional. Namun apa daya, pemerintah daerah tidak memanfaatkan peluang tersebut.

Lantas, seperti apakah itu tarian Eja-Eja? Tari Eja-Eja atau dikenal juga dengan nama Sajo Moane adalah tarian yang biasa ditampilkan untuk menyambut prajurit kerajaan yang baru pulang dari medan perang. Sedangkan eja-eja itu sendiri bermakna merah-merah.

Teriakan Salah Satu Penari, Sumber : www.laborestay.pu.bz
Tarian ini diperankan oleh sekelompok anak-anak dan salah seorang dari mereka akan memberikan aba-aba, berupa teriakan “Lelekooo!”. Setelah itu, sekelompok anak-anak tersebut akan membentuk sebuah formasi perang. Dilengkapi senjata berupa parang dan tameng. Terlihat berjingkrak sembari memutar-mutar parang dan membentuk posisi bertahan dan menyerang.

Agar peragaan perang terlihat lebih menarik dan nyata, kelompok ini kemudian membagi diri menjadi dua kelompok sehingga terlihat seperti dua pasukan yang bebar-benar siap perang. Adegan dilanjutkan dengan saling serang menggunakan parang dan saling tahan tameng satu sama lain. Sedangkan untuk senjata dan tameng yang digunakan terbuat dari kayu.
Formasi Dua Kelompok, Sumber : www.laborestay.pun.bz

Tarian ini biasanya digelar untuk menyambut tamu yang berkunjung ke Tomia, baik itu tamu pemerintah daerah maupun tamu domestik dan mancanegara. Dan untuk lebih lengkapnya bisa anda saksikan dalam video di bawah ini :

Itulah ceritaku tentang Taman Mini Indonesia Indah, di mana semua berawal dari tarian asli daerahku yang diundang untuk tampil di TMII dan di hadapan Presiden RI ke-2, yakni Soeharto. 

Makassar, 6 April 2015

Catatan :
*Tulisan ini disadur dari Akun Kompasiana saya dan sedang di ikutkan dalam lomba yang di adakan oleh TMII sebagai peringatan 40 tahunTMII* 

16 komentar:

  1. Saya terakhir mampir di TMII saat kuliah dulu. Liburan kuliah mampir ke TMII. Era jadul banged taonb 1993 gitu deh, Hiehiheie lama banged ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah lama juga ya pak kalau di itung-itung.

      Hapus
  2. saya belum pernah ket tmii, tapi sepertinya tmii itu minimarket indonesia ya mas. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Miniatur mas bukan minimarket, ntar di kira jualan lagi. hehehe... maaf ya di koreksi dikit.

      Hapus
    2. maaf mas, salah ngomong heheheh. ya nggak apa apa :)

      Hapus
  3. Wah saya juga belum pernah ke TMII , hihihi :D

    BalasHapus
  4. Wah saya juga belum pernah ke TMII , hihihi :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yah... double, komentar yang ketiga nanti bakalan dapat hadiah piring cantik.

      Hapus
  5. Indonesia memang kaya..slh satu hartanya adalah ya ini..tari eja eja...
    Apa kbr y tmii..
    Trakhir kesana thn 2010 an gt...lama..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya benar, Indonesia memang negara yang kaya, baik itu budaya maupun kekayaan alam sendiri.

      Hapus
  6. owh lagi ikutan lomba. moga menang ya :D
    aku belum pernah ke tmii, pengen siih, ada yang mau ngongkosin? XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha.... kapan ya bisa ngongkosinnya.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...