Kamis, 30 April 2015

Cerita Tentang Sebuah Smartphone


Ilustrasi
Hampir sebulan lamanya terkatung-katung gara-gara smartphone kesayangan yang aku beli dua tahun lalu tiba-tiba aja rusak. Rasanya tuh... dunia ini seperti kembali ke zaman tempo doeloe, di mana segalanya jadi serba terbatas, serba manual, dan serba susah. Dunia pun seakan ikut menjauh, gak seperti biasanya yang selalu berada dalam genggaman. Semuanya berubah dengan begitu cepat, bahkan segala sesuatunya yang tadinya gampang kini menjadi ribet dan susah. Jangankan untuk mengecek perkembangan dunia, yang di depan mata saja jadi susah di cerna.

Pokoknya gak banget deh....

Namun kini semua telah kembali normal seperti sedia kala. Bahkan dunia pun telah ikut kembali ke dalam genggaman dan siap untuk memberikan warna baru, serta menemani diri ini ke mana pun kaki melangkah. Rasanya seperti terbebas dari dalam penjara terkejam di dunia, walaupun sempat membuatku terkatung-katung hampir sebulan lamanya.

Kini, aku tak perlu takut lagi untuk menjalani segala aktivitas yang sempat aku tinggalkan hampir sebulan lamanya. Tak hanya itu saja, semangat yang sebelumnya hampir padam secara perlahan-lahan mulai bangkit lagi menemukan jalannya. Senyum sumringah pun ikut terpancar dan raut wajah yang sebelumnya sedikit murung telah berubah menjadi cerah ceria.

Bahkan hampir saja melompat dan teriak sekencang-kencangnya ketika akhirnya aku memiliki smartphone lagi. Apalagi smartphone baru yang aku miliki naik satu tingkat dari smartphone sebelumnya yang dipastikan rusak parah dan gak bisa digunakan lagi. Kalau pun bisa di perbaiki, biayanya pun bakalan mendekati harga smartphone yang rusak itu sendiri. Sayang banget kan kalau ongkos perbaikannya sama dengan smartphone baru! Mending uangnya buat beli yang baru aja sekalian, hehehe...

Berawal dari pertimbangan tersebut, aku pun melakukan survey ke beberapa toko elektronik dan tak lupa juga mencari informasi tambahan lewat Mbah Google. Selama masa pencarian dan survey tersebut, mau gak mau aku harus bisa bertahan tanpa memiliki Handphone pintar. Sedangkan di sisi lain, aku tidak ingin gegabah dan salah dalam memilih smartphone idaman. Semuanya harus aku pertimbangkan, mulai dari kualitas, fitur-fitur yang tersedia, kapasitas memory, kamera, dan masih banyak lagi. Dan yang paling utama adalah harus sesuai dengan budget yang aku sediakan.

Alhamdulillah, tantangan yang aku buat sendiri bisa dilalui dengan aman. Bahkan gak terasa kalau hampir sebulan lamanya waktu terlewatkan begitu saja, hanya karena ingin mendapatkan smartphone idaman dan tentu saja sesuai budget yang telah aku siapkan.

Kurang lebih seperti itulah usaha yang aku lakukan demi mendapatkan sebuah Smartphone baru sebagai pengganti ponsel pintar sebelumnya yang rusak parah. Itulah ceritaku kali ini, tentang sebuah smartphone sekaligus pemberi semangat dan warna baru dalam hidupku.

Makassar, 30 April 2015

8 komentar:

  1. selamat dg smartphone barunya , mudah2an bisa memberi semangat untuk menulis lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih bu untuk ucapan selamatnya. Semoga aja bu bisa menjadi penyemangat dalam menulis.

      Hapus
  2. hidup tanpa hp sekarang tu gimana getu
    wih semoga dapat smartphone yang diinginkan, jangan lupa di cek pemakaian kuota internetnya terjangkau kantong ga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya benar, ada yang kurang jika tanpa Handphone di jaman modern ini.
      Hahaha... itu perlu di perhatikan terus biar keuangan gak jebol di akhir bulan.

      Hapus
  3. selamat ya mas untuk smartphone barunya. aku, sudah hampir setengah tahunan gak punya smartphone juga lho. cuma pakai tab butut :D

    BalasHapus
  4. Wahhh hengpon baru. Bocorannya apa dong bro sama harga. Siapa tahu gue kepincut haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nanti aja bro, tunggu reviewnya. Nih tulisan awalnya mau ngereview, tapi gak kenapa hasilnya malah melenceng kaya gini.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...